Kisah Saidina ‘ALI

Sabtu, 23 Juli 2011 · 2 komentar


Suatu hari ketika ‘Ali sedang berada dalam pertempuran, pedang
musuhnya patah dan orangnya terjatuh. ‘Ali berdiri di atas
musuhnya itu, meletakkan pedangnya ke arah dada orang itu, dia
berkata, “Jika pedangmu berada di tanganmu, maka aku akan
lanjutkan pertempuran ini, tetapi karena pedangmu patah, maka
aku tidak boleh menyerangmu.”

“Kalau aku punya pedang saat ini, aku akan memutuskan
tangan-tanganmu dan kaki-kakimu,” orang itu berteriak balik.

“Baiklah kalau begitu,” jawab ‘Ali, dan dia menyerahkan
pedangnya ke tangan orang itu.

“Apa yang sedang kamu lakukan”, tanya orang itu kebingungan.
“Bukankah saya ini musuhmu?”

Ali memandang tepat di matanya dan berkata, “Kamu bersumpah
kalau memiliki sebuah pedang di tanganmu, maka kamu akan
membunuhku. Sekarang kamu telah memiliki pedangku, karena itu
majulah dan seranglah aku”. Tetapi orang itu tidak mampu.
“Itulah kebodohanmu dan kesombongan berkata-kata,” jelas ‘Ali.
“Di dalam agama Allah tidak ada perkelahian atau permusuhan
antara kamu dan aku. Kita bersaudara. Perang yang sebenarnya
adalah antara kebenaran dan kekurangan kebijakanmu. Yaitu
antara kebenaran dan dusta. Engkau dan aku sedang menyaksikan
pertempuran itu. Engkau adalah saudaraku. Jika aku menyakitimu
dalam keadaan seperti ini, maka aku harus
mempertanggungjawabkannya pada hari kiamat. Allah akan
mempertanyakan hal ini kepadaku.”
“Inikah cara Islam?” Orang itu bertanya.

“Ya,” jawab ‘Ali, “Ini adalah firman Allah, yang Mahakuasa,
dan Sang Unik.”

Dengan segera, orang itu bersujud di kaki ‘Ali dan memohon,
“Ajarkan aku syahadat.”

Dan ‘Ali pun mengajarkannya, “Tiada tuhan melainkan Allah.
Tiada yang ada selain Engkau, ya Allah.”

Hal yang sama terjadi pada pertempuran berikutnya. ‘Ali
menjatuhkan lawannya, meletakkan kakinya di atas dada orang
itu dan menempelkan pedangnya ke leher orang itu. Tetapi
sekali lagi dia tidak membunuh orang itu.

“Mengapa kamu tidak membunuh aku?” Orang itu berteriak dengan
marah. “Aku adalah musuhmu. Mengapa kamu hanya berdiri saja?,’
Dan dia meludahi muka ‘Ali.

Mulanya ‘Ali menjadi marah, tetapi kemudian dia mengangkat
kakinya dari dada orang itu dan menarik pedangnya. “Aku bukan
musuhmu”, Ali menjawab. “Musuh yang sebenarnya adalah
sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Engkau adalah
saudaraku, tetapi engkau meludahi mukaku. Ketika engkau
meludahi aku, aku menjadi marah dan keangkuhan datang
kepadaku. Jika aku membunuhmu dalam keadaan seperti itu, maka
aku akan menjadi seorang yang berdosa, seorang pembunuh. Aku
akan menjadi seperti semua orang yang kulawan. Perbuatan buruk
itu akan terekam atas namaku. Itulah sebabnya aku tidak
membunuhmu.”

“Kalau begitu tidak ada pertempuran antara kau dan aku?” orang
itu bertanya.

“Tidak. Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan.
Antara kebenaran dan kepalsuan”. ‘Ali menjelaskan kepadanya.
“Meskipun engkau telah meludahiku, dan mendesakku untuk
membunuhmu, aku tak boleh.”
“Dari mana datangnya ketentuan semacam itu?”
“Itulah ketentuan Allah. Itulah Islam.”

Dengan segera orang itu tersungkur di kaki ‘Ali dan dia juga
diajari dua kalimat syahadat.

Oleh : Okvan Chandra
Lhokseumawe
READ MORE - Kisah Saidina ‘ALI

HIKAYAT

· 0 komentar


" Ini adalah sebuah HIKAYAT. "
Abu Sulaiman (Ja'far) berkata: saya berjalan-jalan Di Basharah beersama Malik bin Dienaar, dan ketika di jalan bertemu dengan pemuda yg tampan mukanya, duduk sambil menyuruh ini dan itu kepada tukang-tukangnya. lalu Malik menegur padaku : Lihatlah pemuda itu alangkah tampan wajahnya dan rajinnya mengatur bangunan gedung itu, aku ingin meminta kepada Tuhan semoga menyelamatkan pemuda itu sehingga di jadikan pemuda ahli Surga, hai Ja'far mari kita mendekat padanya, maka kami masuk memberi salam lalu di jawab oleh pemuda itu, padahal pemuda itu belum mengenal Malik tetapi ia mengetahui bahwa yg datang padanya ini Malik bin Dienaar mak ia bangun menanyakan apa hajat keperluannya.
Malik bertanya: Kira-kira berapa yang akan engkau keluarkan untuk membangun gedung ini .....?"
Jwabnya : 100.000( seratus ribu) Dirham.
Malik berkata : Sukakah anda menyerahkan uang itu padaku, untuk saya letakkan pada tempatnya dan saya jamin untukmu disisi Allah gedung yg lebih indah dari ini lengkap dengan pelayan-pelayannya,Gubbahnya dan khemahnya dari sebutir Yaqut yg merah bertaburan permata, tanahnya Za'faran, semennya misik(kasturi) jauh lebih besar dan luas dari rencana gedung ini tdk akan rusak selamanya, belum pernah di sentuh oleh tangan, sebab terbangun dengan kalimat Allah Kun, maka terjadilah gedung itu.
Jawab pemuda itu : Biarkan aku malam ini, dan esok hari anda datang lebih pagi.
Jwaba Malik : baiklah.
Ja'far berkata : maka semalaman itu Malik memikirkan pemuda itu, dan pada pagi hari kami pergi menemui pemuda itu, tiba-tiba ia telah duduk menantikan kedatangan kami, karena itu begitu ia Melihat Malik langsung tersenyum dan bertanya : Apa yg kamu katakan kemarin....?"
Jawab Malik : Apakah kamu sanggup melaksanakannya...?"
Jawab Pemuda itu :Ya. Lalu ia menyediakan kepingan Uang Dirham 100.000 (Seratus Ribu) Dirham,lalu menyediakan kertas dan pena, serta menulis:
"Bismillahirrahmanirrahiem"
Ini Surat jaminan Malik bin Dienaar untuk Fulan bin Fulan. " Sungguh saya menjamin untukmu di sisi Allah gedung sebagai ganti gedung ini, menurut bentuk sifat yg telah aku sebutkan, dan selebihnya dari itu terserah Allah, dan saya telah membeli untukmu dengan uang ini gedung di surga lebih luas dari gedungmu ini, dibawah naungan yg sejuk di samping Tuhan yg maha agung.
kemudian surat itu dilipat dan diserahkan pada pemuda, sedang uang kami pikul pulang, maka di bagi-bagi oleh Malik sehingga sore tiada tinggal kecuali untuk makan malam. kemudian setelah empat puluh hari, tiba-tiba Malik menemukan surat terletak di mihrab, pada waktu shalat subuh, dan ketika surat itu di buka dan di baca, mendadak di luarnya tertulis tanpa dawat berbunyi :
" Ini bukti kebesasan dari Allah yg maha Mulya lagi maha bijaksana kepada Malik bin Dienaar, dan kami akan menepati pada pemuda itu gedungnya yg anda jamin, bahwa tujuh puluh kali lipat.
Malik bin Dienaar tercengang membaca surat itu, lalu kami bangun pergi kerumah pemuda itu, tiba-tiba pintu rumah tertutup dan suara tangis dari dalam rumah, kami bertanya-tanya :
apakah yg terjadi pada pemuda itu .....?"
jawab orang-orang : pemuda itu telah meninggalkan dunia ini kemarian, lalu kami datang pada orang yg memandikannya, dan kami tanya-tanya : Engkau yg memandikannya....?"
Jawabnya : Ya benar.
Malik bertanya : Coba ceritakan padaku bagaimana keadaannya....?"
jawab tukang yg memandikan : sebelum meninggal ia berpesan padaku :Jika Saya meninggal dan anda telah kafankan maka letakan surat ini di dalam kafanku, lalu saya laksakannya, lalu saya kubur. kemudian Malik mengeluarkan surat itu, dan bertanya: Apakah surat ini .......?"
jawab tukang memandikan : Ya, itu dia demi Allah yg mematikannya, saya telah meletakkannya di antara kafan dan badannya dengan tanganku sendiri. Maka Banyak orang menangis terharu dengan kejadian itu, sehingga ada pemuda yg bangun dan berkata: Hai Malik terimalah dari aku 200.000 Dienaar, dan berikan padaku jaminan seperti jaminan yg engkau berika pada pemuda itu.
jawab Malik : jauh sekali, telah terjadi apa yg terjadi, y dan yg tertinggal telah tertinggal, dan Allah menghukum SesukaNya. ...."
Maka Malik bin Dienaar tiap-tiap ingat pada pemuda itu ia menangis dan berdo'a Untuknya....."
Dan Sekianlah Sedbuah Hikayat yg bisa saya sampaikan Insyaa Allah Di lain kesempatan akan saya Sampaikan Hikayat Berbagai Hidayah Allah pada orang yg benar dan suka bersedekah, dan mengorbankan hartanya di jalan Allah SWT. jika terdapat kesalahan dan kekurangan saya memohon maaf dan juga pada Akhi wa Ukhti senantiasalah bersedekah agar engkau selamat dan mengalir pahala yg tiada berputusnya bagai sungai-sungai yg mengalir di bawah surga jannatun na'im. dan firdausy.
Salam Ukhuwah Islamiyah. ya Akhi wa Ukhti ....."

Oleh : Okvan Chandra
Lhokseumawe
READ MORE - HIKAYAT

Assalamu'alaikum wr wb. Akhi wa Ukhti ....."

· 0 komentar


Di malam Jum'at yg penuh berkah, dan Rahmat Allah SWT. Saya ingin bercerita tentang seorang hamba Allah SWT. yg sangat Berhati, dan bercita-cita Mulia. dalam masa kecilnya ia selalu berbuat baik dan suka membantu orang lain. ia selalu menebarkan senyum pada siapa saja. dan menghormati orang yang lebih tua darinya. juga yg seumur dan lebih muda darinya. ia senantiasa bergaul dengan siapa saja tanpa memilih-milih status dan juga apa yg ada pada teman-temannya. ia selalu berusa untuk membahagiakan kedua orang tuanya, dan juga bekerja demi memnuhi kebutuhannya. agar ia tak membebani kedua orang tuanya. dan cita-citanya adalah ingin membantu sesamanya dan juga membangun sebuah balai pengajian, dan juga mesjid..."
Pada saat ia beranjak remaja, ia mulai menampakan kedewasaan dan juga tingkah lakunya yg dari kecil hingga kelakuannya berubah menjadi seorang yg dewasa. ia bekerja dengan penuh semangat dan penuh keikhlasan. dan selain itu ia juga sangat rajin beribadah, tanpa meninggalkan satu waktu pun. ia salalu membawa pulang belanjaan untuk keluarganya. tak ibunya selalu memasak, apa saja belanjaan yg di bawa pulang olehnya. dan terkadang ia memberikan sedikit uang sisa belanjaannya, uang dari hasil ia bekerja. ia seorang pemuda yg jujur. ia tdk mau memakan hasil dari pekerjaan yg tdk halal. selain itu ia juga menyimpan uang lebih dari hasil kerjanya di dalam celengan sedikit demi sedikit. karena si pemuda ini orang yg sangat hemat, namun juga ia tdk kikir dan kerit. jika ada kelebihan rejeki ia juga sering membagikan dan juga mensedekahkan rejekinya bagi sesamanya, juga untuk masjid.
Di karenakan ia senantiasa membantu , dan juga mensedekahkan sebagian rejekinya dari hasil ia bekerja. Allah SWT. senantiasa melimpahkan rejeki, dan berkah yg tiada putus, dan Allah SWT. senang pada orang-orang yg sepertinya. apa pun yg ia kerjakan selalu baik dan juga bersih. Allah SWT. menuntunnya kejalannya. Allah SWT. suka padanya. Sehingga ia jauh dari mara bahaya, dan juga nista serta dosa. ia selalu bekerja, shalat juga pun tak pernah ia tinggalkan. satu fardhu pun. hingga suatu hari ia membuka celengan yg ia tabung selama 6 tahun. setelah ia membuka celeng itu maka ia terkejut celengan isinya penuh dan juga uang sangat banyak..."
setelah ia menghitungnya cukup untuk membangun balai pengajian..."
maka ia segerakan niatnya, untuk membangun balai pengajian agar ia, dan warga di kampungnya bisa mengaji bersama-sama, setiap malamnya..." dan orang di kampungnya juga bersedia dengan suka rela membangun balai pengajian tanpa di bayar maupun di upah. karena ia senantiasa membantu pada sekampung dengannya tanpa meminta upah atau pun bayaran. hingga Akhirnya balai pengajian selesai di bangun. walau ia mempunyai uang dan juga ia yg membeli barang-barang untuk membangun balai pengajian. ia juga tak mau melihat saja ia pun juga ikut bekerja bersama mereka. dan setelah selesai balai pengajian didirikan. maka mereka mengaji dan berdzikir bersama-sama di setiap malam bersama warga kampungnya...."
Pada ke esokan harinya. setelah selesai ia mendirikan balai pengajian di kampungnya, ia memulai kembali mencari kerja untuk memenuhi kebutuhannya dan juga kebutuhan keluarganya. (kedua orang tuanya). maka ia memulai mencari kerja. Dan Alhamdulillah ia mendapatkan kerja di sebuah rumah, orang yang kaya dan baik hati pula. mereka senang pada si pemuda itu karena sikapnya yg selalu merendah, jujur,dan juga apa adanya. ia bekerja sebagai. sopir di rumah itu, tugasnya setiap hari mengantarkan, dan menjemput anak si pemilik rumah, dan juga mengantarkan si tuan yg memberi kerja padanya itu. ia mendapatkan uang gaji setiap satu minggu sekali. karena ia memohon agar pada si tuan yg mempekerjakannya memberikan ia gaji setiap minggunya agar ia bisa memberikan uang pada keluarganya dan juga membeli belanjaan untuk kedua orang tuanya. agar kebutuhan keluarganya tdk terkurangi dan terhenti. dan uang lebih dari hasil kerjanya, tetap ia simpan dan tabung. karena satu lagi cita-citanya belum tersampaikan yaitu membangun mesjid. maka ia bekerja dengan giat dan gigihnya. tanpa mengenal lelah, serta tdk meninggalkan ibadahnya. ia bekerja 15 tahun lamanya. pada orang yg kaya dan baik hatinya itu. setiap tahunnya ia di berikan bonus dan juga kebutuhan lainnya untuk keluarganya karena ia bersikap baik, juju, dan ikhlas pada mereka. ia tak pernah menceritakan niatnya itu pada orang kaya di tempatnya beekerja. setelah 15 tahun bekerja maka ia membuka celengannya. ia melihat uang ia kumpulkan sangat banyak. namun ia bertanya pada pengurus mushaala di kampungnya apakah uang yg ia memiliki dengan sekian banyaknya apakah cukup untuk mendirikan sebuah mesjid. lalu penjaga mushaala mengatakan uang banyak anak muda namun uang ini masih kurang untuk mendirikan sebuah masjid. lalu sambil tersenyum ia berkata. pak Saya memohon do'a dari bapak agar saya mendapatkan rejeki yg cukup untuk membangun sebuah mesjid. lalu ia kembali menyimpan dan menyeleng uangnya itu dan ia bekerja kembali seperti biasanya pada orang kaya itu. lalu pada suatu hari ketika ia sembahyang di rumah orang kaya itu. tdk sengaja orang kaya itu mendengar kata-kata dalam do'a si pemuda itu. begini kata-katanya dalam do'anya si pemuda itu. :
Ya Allah Ya Rabbi. Engkaulah yg memberi dan mengambil rejekiku. Kabulkanlah harapan dan do'a hambamu yg miskin dan lemah ini ya Allah ya Rabbi. Bila cita-citaku ini terkabulkan alangkah bahagianya, dan senangnya hati HambaMu yang miskin dan lemah ini ya Allah. ....."
setelah mendengar kata-kata si pemuda itu hati si orang kaya itu tergugah. dan dia pergi agar tdk di lihat oleh si pemuda itu. dan setelah selesai pemuda itu berkemas untuk mengantar tuannya. lalu ia beranjak ke dalam mobil dan ia mengantar tuannya ke kantor, dalam perjalanan tuannya menyuruh si pemuda itu berputar arah, menuju bank. lalu ia membelokkan arah mobil menuju ke bank. dan ia langsung mengantar tuannya ke bank. dan se sampainya di bank. Tuannya mengajak ia masuk ke dalam bank. lalu tuannya menemui petugas bank dan berkata :
Pak uruslah Pengambila uang saya. untuk menolong seseorang. si pemuda itu ikut dan dia hanya menyaksikan tuannya mengambil uang. lalu setelah selesai tuannya mengambil uang di bank. dan mereka berangkat lagi menuju ke kantornya si boss tempat ia bekerja. pada saat dalam eprjalan ke kantor, si boss itu menyuruh berbelik arah menuju ke kampungnya. dan ia pun menuruti apa yg di suruh oleh tuannya. maka se sampainya di kampung si pemuda itu, si boss itu bertanya ...?"
di manakah engkau akan membangun mesjid, dan di manakah yg mengurus mushaala. lalu ia menunjukan di mana mesjid yg akan di bangunnya. dan menunjukan si pengurus mushaala. dan si taunnya itu menyerahkan uang untuk membangun mesjid, dan mengatakan uang ini adalah pemberian Seorang hamba Allah. dan dengan atas seruan pemuda ini dalam do'anya aku tergugah dan ingin membantunya mewujudkan cita-citanya. sungguh seorang pemuda yg baik dan sangat mulia hatinya walau ia tdk mempunyai kemampuan dan uang yg cukup akan tetapi ia bekerja dan bersungguh meniatkan hasil kerjanya. untuk membangun tempat ibadah bagi orang kampungnya. demi Allah. lalu si pemuda itu bersyukur kepada Allah SWT. dengan mengucapkan asma kebesaran Ilahi Rabbi...." dan ia berterimakasih pada Tuannya. ia mengatakan pada tuannya akan bekerja selama 10 tahun tanpa di gaji pun bersedia. dan si tuannya berkata jangan aku ikhlas memberi tanpa mengaharapkan balasan atau apa pun darimu anak muda. biarlah Allah SWT. akan memberikan aku balasan akan apa yg aku berikan kepada sesamaku dan kepadaNya ..."
Tuan Hatimu begitu baik dan bersih. dan engkau sangat baik. semoga Allah SWT. memberikanmu rahmat dan rizky yang berlimpah, dan pahala yg tiada berputusnya. lalu ia dan tuannya kembali dan si pemuda itu kembali ke mengantarkan si tuannya ke kantor. dan ia bekerja seperti biasanya mengantar dan menjemput anak si tuan itu dari sekolah. dan tak lama berselang kira-kira sekitar 2 tahun tuannya mendapatkan rejeki yang berlimpah. dari Allah SWT. usaha si tuannya itu maju pesat. dan si taunnya membangun perusahaan lainnya, dan si tuannya mengangkat si pemuda itu sebagai kepala bagian di perusahaan baru milik taunnya itu dan perusahaan taunnya sebagai perusahaan induk (pusat). dan setiap saat shalat jum'at dan shalat fardu. di siang dan sore hari ia bersama-sama tuannya shalat di mesjid yg di bangun oleh dia dan tuannya. ...."
dan begitulah orang2 yg senantiasa ikhlas berbuat, dan berkorban demi Agama Dan lillahi Ta'ala. Allah Senantiasa menyukai dan Ridha apad orang2 yg demikian. dan saudara-saudariku. senantiasa berkorban dan ikhlas menyedekahkan. dan membantu saudara-saudari kita yg membutuhkan.
sekianlah cerita yg dapat saya sampaikan malam ini lebih dan kurang saya memohon maaf. Kisah dan cerita hanyalah Fiktif belaka. dan adalah hasil pemikiran saya. dan saya mengucapkan salam ukhuwahfillah wal islami...."
semoga Akhi wa Ukhti dapat mengambil pelajaran dari kisah ini ....."

Oleh : Okvan Chandra
Lhokseumawe
READ MORE - Assalamu'alaikum wr wb. Akhi wa Ukhti ....."

Isra Mij'raj

· 0 komentar


Pada Saat Isra mi'raj. Baginda Bertemu Dengan Pencipta Alam Semesta. Allah SWT. Tuhan Seru Sekalian Alam. Lalu Allah SWT. Bertanya.....?"
Pada Baginda Rasulullah SAW. Muhammad Sekarang Kamu telah berjumpa Denganku, apa yang kamu Ingin minta pintalah Muhammad.....?"
lalu Baginda Rasulullah SAW. berkata Tiada Apapun yang Hamba Minta Ya Allah SWT. Bertemu Dengan Engkau Ya Allah sudah membuat Hamba bahagia. pintalah Muhammad....?"
Lalu Baginda Rasulullah Berkata: hanya satu Ya Allah.
Jangan Satu Muhammad apa yang ingin kamu Minta Mintalah.
Seandainya Nabi Muhammad SAW. Meminta Dunia Maka Dunia Akan kembalikan Pada Nabi Muhammad. SAW.
Namun, Nabi Muhammad Tiada meminta yang Lain. hanya Satu saja permintaannya...."
Lalu Baginda Rasulullah SAW. Meminta Pada Allah SWT. ....?"
Ya Allah Hanya Satu saja yang hamba Minta .....
Apa Muhammad........?" Allah Berkata Pada Nabi Muhammad SAW.
Ya Allah Jika saya Bisa Sedekat ini dengan Engkau Ya Allah...."
Maka Umat Hamba Juga Harus bisa sedekat ini Dengan Engkau Ya Allah. ........?"
Lalu Allah SWT Menjawab: Kalau Demikian Muhammad. Maka Suruhlah Umatmu Untuk Menyembahku Dengan Sembahyang sehari semalam 50 waktu. Karena Senangnya Nabi Muhammad SAW. Maka Nabi Muhammad SAW. Menerimanya dan tiada Membantah Sepatah kata apapun. Maka Nabi Muhammad SAW. Turun Dari Arshy. dan menerima Perintah Allah SWT Sembahyang sehari semalam 50 waktu. Pada saat akan Turun kembali ke surga maka Baginda Rasulullah SAW. bertemu dengan Nabi Musa as. Dan Nabi Musa berkata pada Baginda Rasulullah SAW. :
Muhammad Kamu telah bertemu Dengan Allah SWT. apa oleh2 dari Allah SWT:
jawab Baginda Rasulullah SAW. :
Sudah Nabi Musa As. Oleh dari Allah SWT. sembahyang sehari semalam 50 waktu...."
lalu berkatalah Nabi Musa as. :
Berat ya Muhammad. kalau 50 waktu sehari semalam. satu pekerjaan apapun tiada bisa kamu perbuat. Naikalah kembali dan temuilah Allah SWT. ya Muhammad. setelah Berfikir Baginda Rasulullah dalam hatinya Berkata:
benar juga perkataan Nabi Musa as. maka baginda Rasulullah Saw. Naik kembali Ke Arshy dan menemui Allah SWT. Lalu Baginda Rasulullah SAW. berkata pada Allah SWT.:
Ya Allah Sekilas Info Dari Nabi Musa as. kalau 50 waktu berat. ya Allah.
lalu Allah Berkata:
kalau begitu aku kurangkan lima Muhammad.
Lalu Baginda Turun dan Bertemu dengan Nabi Musa Lagi. dan Nabi Musa as. bertanya lagi:
Sudah bertemu Allah SWT. dan meminta Kurang Ya Muhammad....?"
Jawab Baginda Rasulullah SAW. :
Sudah Ya Nabi Musa as. tanya kembali Nabi Musa as. :
Berapa Kurang ya Muhammad.....?"
Jawab Baginda Rasulullah SAW. :
Sdh 5 di kurangi ya NAbi Musa..."
Naik Kembali Ya Muhammad berkata nabi Musa as.
lalu naiklah Baginda Rasulullah SAW. sampai 9 kali dan pada saat turun Baginda Rasulullah SAW. Betrmu lagi dengan Nabi Musa as. dan ditanya kembali Oleh Nabi Musa:
Muhammad bagaimana sudah .........?"
Sudah sangat Luar Biasa Ya Nabi Musa as. berapakah yang tinggal Sdh tinggal 5 ya Nabi Musa as.
lalu Nabi Musa as. berkata:
naik lagi Muhammad. ....?"
Jawab Baginda Rasulullah SAW.:
Sudah Cukup Ya Nabi Musa as.
nabi Musa as. menyuruh Baginda Rasulullah SAW. Menyuruh Naik Kembali Namun Baginda Mengatakan Pada Nabi Musa :
Pada Manusia tiga kali saja saya sudah malu. ya Nabi Musa as. apalagi pada Allah SWT. Tuhan Yang maha Kuasa. biralah 5 waktu ini saya dan Umat saya menjalankannya, walau 5 waktu pahala 50 waktu tetap tidak dikurangi Kata Allah SWT. kepada Saya...."
Lalu Nabi Muhammad SAW. turun dan Mengunjungi surga dan Neraka. dan melihat-lihat keadaan Surga Dan Neraka......"
Dan Hingga Akhirnya Baginda Rasulullah SAW. Kembali Kealam Dunia. Di Antar Oleh Malaikat Jibril dan Mikail.as.

oleh: Okvan Chandra
Lhokseumawe
READ MORE - Isra Mij'raj

Recent Posting

Followers

 
Top

e-kapaloe blog | Copyright © 2011 All right reserved.