HIKAYAT

Sabtu, 23 Juli 2011 ·


" Ini adalah sebuah HIKAYAT. "
Abu Sulaiman (Ja'far) berkata: saya berjalan-jalan Di Basharah beersama Malik bin Dienaar, dan ketika di jalan bertemu dengan pemuda yg tampan mukanya, duduk sambil menyuruh ini dan itu kepada tukang-tukangnya. lalu Malik menegur padaku : Lihatlah pemuda itu alangkah tampan wajahnya dan rajinnya mengatur bangunan gedung itu, aku ingin meminta kepada Tuhan semoga menyelamatkan pemuda itu sehingga di jadikan pemuda ahli Surga, hai Ja'far mari kita mendekat padanya, maka kami masuk memberi salam lalu di jawab oleh pemuda itu, padahal pemuda itu belum mengenal Malik tetapi ia mengetahui bahwa yg datang padanya ini Malik bin Dienaar mak ia bangun menanyakan apa hajat keperluannya.
Malik bertanya: Kira-kira berapa yang akan engkau keluarkan untuk membangun gedung ini .....?"
Jwabnya : 100.000( seratus ribu) Dirham.
Malik berkata : Sukakah anda menyerahkan uang itu padaku, untuk saya letakkan pada tempatnya dan saya jamin untukmu disisi Allah gedung yg lebih indah dari ini lengkap dengan pelayan-pelayannya,Gubbahnya dan khemahnya dari sebutir Yaqut yg merah bertaburan permata, tanahnya Za'faran, semennya misik(kasturi) jauh lebih besar dan luas dari rencana gedung ini tdk akan rusak selamanya, belum pernah di sentuh oleh tangan, sebab terbangun dengan kalimat Allah Kun, maka terjadilah gedung itu.
Jawab pemuda itu : Biarkan aku malam ini, dan esok hari anda datang lebih pagi.
Jwaba Malik : baiklah.
Ja'far berkata : maka semalaman itu Malik memikirkan pemuda itu, dan pada pagi hari kami pergi menemui pemuda itu, tiba-tiba ia telah duduk menantikan kedatangan kami, karena itu begitu ia Melihat Malik langsung tersenyum dan bertanya : Apa yg kamu katakan kemarin....?"
Jawab Malik : Apakah kamu sanggup melaksanakannya...?"
Jawab Pemuda itu :Ya. Lalu ia menyediakan kepingan Uang Dirham 100.000 (Seratus Ribu) Dirham,lalu menyediakan kertas dan pena, serta menulis:
"Bismillahirrahmanirrahiem"
Ini Surat jaminan Malik bin Dienaar untuk Fulan bin Fulan. " Sungguh saya menjamin untukmu di sisi Allah gedung sebagai ganti gedung ini, menurut bentuk sifat yg telah aku sebutkan, dan selebihnya dari itu terserah Allah, dan saya telah membeli untukmu dengan uang ini gedung di surga lebih luas dari gedungmu ini, dibawah naungan yg sejuk di samping Tuhan yg maha agung.
kemudian surat itu dilipat dan diserahkan pada pemuda, sedang uang kami pikul pulang, maka di bagi-bagi oleh Malik sehingga sore tiada tinggal kecuali untuk makan malam. kemudian setelah empat puluh hari, tiba-tiba Malik menemukan surat terletak di mihrab, pada waktu shalat subuh, dan ketika surat itu di buka dan di baca, mendadak di luarnya tertulis tanpa dawat berbunyi :
" Ini bukti kebesasan dari Allah yg maha Mulya lagi maha bijaksana kepada Malik bin Dienaar, dan kami akan menepati pada pemuda itu gedungnya yg anda jamin, bahwa tujuh puluh kali lipat.
Malik bin Dienaar tercengang membaca surat itu, lalu kami bangun pergi kerumah pemuda itu, tiba-tiba pintu rumah tertutup dan suara tangis dari dalam rumah, kami bertanya-tanya :
apakah yg terjadi pada pemuda itu .....?"
jawab orang-orang : pemuda itu telah meninggalkan dunia ini kemarian, lalu kami datang pada orang yg memandikannya, dan kami tanya-tanya : Engkau yg memandikannya....?"
Jawabnya : Ya benar.
Malik bertanya : Coba ceritakan padaku bagaimana keadaannya....?"
jawab tukang yg memandikan : sebelum meninggal ia berpesan padaku :Jika Saya meninggal dan anda telah kafankan maka letakan surat ini di dalam kafanku, lalu saya laksakannya, lalu saya kubur. kemudian Malik mengeluarkan surat itu, dan bertanya: Apakah surat ini .......?"
jawab tukang memandikan : Ya, itu dia demi Allah yg mematikannya, saya telah meletakkannya di antara kafan dan badannya dengan tanganku sendiri. Maka Banyak orang menangis terharu dengan kejadian itu, sehingga ada pemuda yg bangun dan berkata: Hai Malik terimalah dari aku 200.000 Dienaar, dan berikan padaku jaminan seperti jaminan yg engkau berika pada pemuda itu.
jawab Malik : jauh sekali, telah terjadi apa yg terjadi, y dan yg tertinggal telah tertinggal, dan Allah menghukum SesukaNya. ...."
Maka Malik bin Dienaar tiap-tiap ingat pada pemuda itu ia menangis dan berdo'a Untuknya....."
Dan Sekianlah Sedbuah Hikayat yg bisa saya sampaikan Insyaa Allah Di lain kesempatan akan saya Sampaikan Hikayat Berbagai Hidayah Allah pada orang yg benar dan suka bersedekah, dan mengorbankan hartanya di jalan Allah SWT. jika terdapat kesalahan dan kekurangan saya memohon maaf dan juga pada Akhi wa Ukhti senantiasalah bersedekah agar engkau selamat dan mengalir pahala yg tiada berputusnya bagai sungai-sungai yg mengalir di bawah surga jannatun na'im. dan firdausy.
Salam Ukhuwah Islamiyah. ya Akhi wa Ukhti ....."

Oleh : Okvan Chandra
Lhokseumawe

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Posting

Followers

 
Top

e-kapaloe blog | Copyright © 2011 All right reserved.